Selasa , 11 September 2018 10:27 WIB
SHARE

Gula Pasir, Dibutuhkan Sekaligus Dikontrol

Gula pasir adalah salah satu sembako (sembilan bahan pokok) yang paling dibutuhkan dalam kehidupan orang Indonesia.

Gula pasir terbuat dari sari tumbuhan, seperti tebu, nira, aren, dan kelapa. Namun umumnya, gula pasir terbuat dari tebu, yang kemudian dikristalkan mewujud menjadi serbuk-serbuk seperti pasir. Gula pasir memiliki tekstur seperti butiran-butiran yang kasar. Gula jenis ini umumnya berwarna putih kekuningan atau sedikit coklat.

Rasa manis, mudah larut dalam air, rentan pada kelembaban, dan tidak memiliki aroma, merupakan sejumlah ciri khas dari gula pasir. Gula yang tidak memiliki aroma ini akan berbau harum manakala diproses menjadi karamel.

Karbohidrat sederhana ini mudah dijumpai dalam bentuk kemasan di warung-warung, pasar dan pusat perbelanjaan.

 

Manfaat Gula Pasir

Selain untuk menambah energi, sejumlah hal berikut merupakan manfaat dari gula pasir:

1. Sedapkan masakan   

Makanan tanpa garam akan hambar adanya. Makanan dan minuman tanpa gula mana enak? Itu sebabnya, gula pasir menjadi salah satu bahan utama pengolahan makanan dan minuman. Gula digunakan sebagai pengimbang garam dan sekaligus penguat rasa.

2. Redakan nyeri saat haid

Kandungan gula bermanfaat meredakan nyeri dan kram haid yang kerap membuat wanita tidak nyaman. Gula dapat memperbaiki mood dan meredakan rasa pegal-pegal ketika haid.

Cobalah secangkir teh hangat beraroma peppermint dengan sedikit tambahan gula batu yang tidak mengandung lemak dan kolesterol.

3. Haluskan kulit wajah dan bibir

Gula pasir yang dipadukan dengan madu manis dapat dibuat scrub. Oles pada permukaan kulit wajah dan atau bibir lalu pijat perlahan dengan gerakan memutar. Diamkan hingga 15 menit, lalu bilas dan keringkan. Cara ini dipercaya dapat mengangkat sel-sel kulit mati sehingga membuat kulit terasa lebih halus dan lembut.

4. Redakan stres

Cokelat dan es krim dipercaya menjadi obat mujarab ketika stres. Dalam konteks ini, gula memang mengandung hormon dopamine yang dapat menimbulkan rasa bahagia dan meredakan stres.

5. Meningkatkan tekanan darah

Untuk keadaan darurat, orang yang mengalami tekanan darah rendah, bisa mengonsumsi gula yang berguna sebagai sumber energi, agar aliran darah dan oksigen ke otaknya dapat kembali lancar.

6. Fungsi otak meningkat

Jika anda membutuhkan konsentrasi tinggi, konsumsilah gula atau makanan manis secukupnya. Hal ini akan memacu meningkatkan fungsi otak bekerja lebih maksimal.

7. Sembuhkan luka

Sejak 1700 SM, menaburkan gula di atas luka (terbuka) sudah dilakukan oleh para tabib di Mesir. Gula diyakini mengandung antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme serta mengurangi pembengkakan. Selain itu gula dapat merangsang jaringan kulit untuk beregenerasi.

Untuk menggunakan terapi gula dalam kondisi darurat ini, pastikan perdarahan luka sudah terhenti lebih dari 24 jam. Perhatikan, terkait ini, konsultasikan pada dokter sebelum mencobanya ya...

Jenis-jenis gula

Terkait gula, berikut sejumlah jenis gula di pasaran:

1. Gula Halus (Confectioners/Powdered Sugar)

Ini adalah gula putih terbaik yang bisa Anda dapatkan. Mengandung 3% pati jagung untuk menghindari penggumpalan. Sering digunakan untuk pembuatan lapisan gula untuk kue-kue.

2. Gula pasir (Granulated Sugar)

Inilah jenis gula yang paling dikenal dan yang paling banyak dikonsumsi langsung setiap hari. Pemanis multifungsi ini terbuat dari sari tumbuhan, seperti tebu, nira, aren, dan kelapa. Namun umumnya, gula pasir terbuat dari tebu, yang kemudian dikristalkan mewujud menjadi serbuk-serbuk seperti pasir.

3. Gula kastor

Sekilas, gula kastor memiliki tampilan yang menyerupai gula halus. Bedanya gula kastor memiliki tekstur lebih halus dengan butiran-butiran halus yang masih tampak terlihat. Gula kastor sering dimanfaatkan sebagai campuran icing dan whipped cream untuk mempercantik tampilan kue.

4. Gula batu (Rock Sugar)

Sesuai namanya, gula batu memiliki fisik menyerupai batu kristal berukuran sedang. Terbuat dari larutan air tebu yang direbus bersama air, gula batu memiliki tekstur yang sangat keras dan tidak mudah larut di dalam air.

Selain sebagai penawar rasa pahit setelah mengkonsumsi obat atau jamu tradisional, gula batu sering dimanfaatkan sebagai pemanis pada teh dan minuman tradisional lainnya.

5. Gula Coklat (Brown sugar)

Gula Coklat adalah gula yang berasal dari gula pasir yang dicampurkan dengan molase kemudian dihaluskan. Semakin gelap warna gulanya, maka semakin banyak mengandung molase dan lebih kuat rasa karamelnya. Brown sugar memiliki keistimewaan, dapat mempertahankan kelembaban kue lebih lama, sehingga kue lebih tahan lama.

6. Gula merah

Gula merah atau lebih dikenal dengan sebutan gula Jawa merupakan salah satu pemanis tradisional yang banyak ditemukan di Tanah Air. Berbeda dari gula pasir yang terbuat dari tebu, gula merah dibuat dari air nira atau air buah aren yang direbus hingga berubah kecoklatan.

Bertekstur agak keras, gula Jawa menjadi salah satu pemanis andalan untuk berbagai makanan tradisional seperti lopis, dodol, bolu kukus, dan lainnya. Dengan rasa tidak semanis gula pasir, gula merah juga sering dijadikan penawar rasa pahit setelah meminum jamu.

7. Gula bubuk

Gula bubuk merupakan gula pasir yang dihaluskan sehingga tampilannya menyerupai susu putih bubuk. Dalam pembuatannya, gula pasir yang telah digiling hingga halus akan dicampur dengan tepung jagung supaya bubuk gula tidak mudah menggumpal.

Campuran tepung jagung juga membuat cita rasa gula bubuk tidak terlalu manis sehingga kurang cocok diolah menjadi minuman. Biasanya, gula bubuk digunakan sebagai garnish atau hiasan yang ditaburkan pada kue atau dessert manis lainnya.

8. Gula kristal

Gula kristal memiliki tampilan yang mirip gula pasir namun dengan ukuran dan tekstur yang lebih kasar. Selain itu, gula kristal juga tidak mudah meleleh saat dipanaskan. Karena sifatnya yang tidak mudah meleleh, gula kristal sering digunakan sebagai taburan aneka kue, pretzel, dan kukis. Gula kristal kerap dicampur dengan beberapa tetes pewarna makanan untuk mempercantik tampilan makanan.

9. Gula dari madu (Honey)

Madu tidak seperti jenis gula lainnya, madu merupakan campuran dari 3 jenis gula, yaitu glukosa, fruktosa dan sakarosa. Memiliki komposisi 80% gula dan 20 % air.

10. Gula rafinasi (Refined Sugar)

Gula rafinasi atau disebut juga dengan gula kristal putih adalah gula mentah yang telah mengalami proses pemurnian untuk menghilangkan molase, sehingga gula rafinasi berwarna lebih putih dibandingkan gula mentah yang lebih berwarna kecokelatan.

Gula mentah atau gula kristal mentah adalah sukrosa yang dibuat dari tebu atau bit melalui proses defikasi yang tidak dapat langsung dikonsumsi sebelum melalui proses pemurnian untuk menghasilkan gula rafinasi atau gula kristal putih.

Gula rafinasi banyak digunakan untuk kebutuhan industri karena mutu gula rafinasi lebih tinggi (dengan ICUMSA di bawah 300) dibanding gula mentah (dengan ICUMSA di atas 1.500).

Tingkat kemurnian gula yang berkaitan dengan warna gula, dinyatakan dengan standar bilangan ICUMSA (International Commission for Uniform Methods of Sugar Analysis). Bilangan ICUMSA yang semakin kecil menunjukan tingkat kemurnian gula yang semakin tinggi.

Gula dibutuhkan berapa banyak?

Segala sesuatu itu haruslah pas. Kurang tak baik, lebih tak bagus juga! Demikian pula dengan mengkonsumsi gula, harus pas dengan kebutuhan tubuh agar tidak berubah menjadi penyakit.

Kelebihan mengkonsumsi gula rentan mengidap obesitas dan bahkan diabetes!

Takaran harian gula pasir atau batas aman konsumsi bagi orang dewasa, hanya diperbolehkan satu hingga dua sendok makan tiap harinya, agar tercegah dari risiko penyakit gula darah (Diabetes Mellitus adalah penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah).

Mengontrol ketat asupan gula pasir dalam tubuh merupakan cara mudah dan murah terhindar dari penyakit yang tidak kita inginkan. [calvyn toar]

 

 

@Agri 2018 - dari berbagai sumber