Rabu , 14 November 2018 06:31 WIB
SHARE

Jenis-jenis Gula

Jenis gula yang biasa digunakan sebagai pemanis umumnya ada dua, yaitu gula tebu dan gula jagung. Namun, sesungguhnya di pasaran terdapat sejumlah jenis gula, yaitu:

 

Gula Pasir

Gula pasir sebagian besar terbuat dari tebu, walaupun di beberapa tempat di dunia memakai bit sebagai bahan dasarnya. Gula pasir ada yang berwarna cerah dan kecoklatan. Gula pasir dengan warna cerah biasa digunakan untuk bahan membuat kue dan yang kecoklatan untuk pemanis teh.

 

Kandungan Gula Pasir

Gula Pasir mengandung energi sebesar 364 kilokalori, protein 0 gram, karbohidrat 94 gram, lemak 0 gram, kalsium 5 miligram, fosfor 1 miligram, dan zat besi 0 miligram.  Selain itu di dalam Gula Pasir juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. 

Kandungan gula pasir di atas, diperoleh dari penelitian terhadap 100 gram Gula Pasir, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Berikut informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Gula Pasir:

Banyaknya Gula Pasir yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

Bagian Gula Pasir yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %

Jumlah Kandungan Energi Gula Pasir = 364 kkal

Jumlah Kandungan Protein Gula Pasir = 0 gr

Jumlah Kandungan Lemak Gula Pasir = 0 gr

Jumlah Kandungan Karbohidrat Gula Pasir = 94 gr

Jumlah Kandungan Kalsium Gula Pasir = 5 mg

Jumlah Kandungan Fosfor Gula Pasir = 1 mg

Jumlah Kandungan Zat Besi Gula Pasir = 0 mg

Jumlah Kandungan Vitamin A Gula Pasir = 0 IU

Jumlah Kandungan Vitamin B1 Gula Pasir = 0 mg

Jumlah Kandungan Vitamin C Gula Pasir = 0 mg

 

Harga Gula Pasir

Gula pasir termasuk dalam produk pangan Indonesia. Dan harga pangan selalu memiliki pola tertentu. Dalam kondisi normal, harga berada pada kisaran normal yang sedang berlaku umum. Namun, khusus pada hari-hari raya, baik sebelum maupun sesudah, harga pangan termasuk harga gula pasir ini bisa jadi lebih mahal dari biasanya. Salah satu penyebabnya, tentu saja karena melonjaknya permintaan.

Hingga diturunkannya tulisan ini, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga gula pasir lokal dibanderol Rp13.050 per Kilogram (Kg) atau naik Rp200 per Kg.

Kenaikan harga gula pasir lokal terjadi dalam sepekan terakhir dan merata di seluruh wilayah. Rata-rata harga terendah ada di kisaran Rp12 ribu dan tertinggi sebesar Rp14.750 per Kg.

Sementara, harga gula pasir kualitas premium dipatok Rp15.450 per Kg atau naik 4,04 persen (Rp600 per Kg). Harganya bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain. Di Majene, misalnya, harganya menyentuh Rp18 ribu per Kg. Namun, di Pekanbaru masih berkisar Rp12.650 per Kg.

 

Gula Bubuk

Jenis gula ini dikenal dengan sebutan gula tepung, icing sugar atau powdered sugar. Dibuat dari gula pasir yang digiling sangat halus. Umumnya ditambahkan sedikit tepung maizena agar gula ini tidak mudah bergumpal atau mengeras apabila terkena udara. Itu sebabnya, beberapa jenis gula bubuk terbuat dari jagung supaya tidak mudah menggumpal.

Di pasaran banyak merk gula bubuk. Ada yang halus tak bergumpal tetapi ada juga yang keras bergumpal. Jika keras bergumpal bisa jadi terlalu banyak tepung maizena yang ditambahkan atau disimpan terlalu lama.

 

Gula Dadu

Gula dadu sesuai dengan namanya, gula ini berbentuk tinggi. Biasanya gula dadu adalah gula yang berkualitas tinggi. Gula dadu biasa digunakan sebagai pemanis teh dan kopi.

 

Gula Palem (Palm Sugar)

Gula ini biasa juga disebut dengan gula semut. Gula palem berbentuk seperti gula pasir, berwarna coklat, memiliki wangi yang khas dan terbuat dari sari tumbuhan palem-paleman. Gula palem memiliki rasa yang tidak terlalu manis dan biasa digunakan sebagai bahan campuran cookies.

 

Gula Aren

Gula aren adalah gula yang tidak semanis gula pasir. Gula ini dikenal dengan sejumlah nama, seperti Gula Jawa dan Gula Merah. Di Sulawesi Utara (Sulut), jenis gula ini disebut dengan Gula Batu. Kendati demikian, gula batu sebenarnya memiliki pengertian berbeda.

Gula aren memiliki bentuk silinder seperti batok kelapa, karena dalam proses panen gula aren biasa digunakan batok kelapa. Gula aren terbuat dari sari pohon aren yang kemudian direbus hingga berubah kecoklatan.

Tekstur gula aren agak keras. Gula aren adalah andalan pemanis untuk berbagai makanan tradisional Indonesia, seperti untuk kolak dan kue-kue khas nusantara.

Para penjual jamu tradisional (jamu gendong), biasanya menyertakan gula aren, guna penawar rasa pahit setelah pelanggannya mengkonsumsi jamu.

 

Gula Batu (Rock Sugar)

Gula jenis ini kadang salah kaprah dalam maksud sebenarnya. Di Sulut misalnya, yang dimaksud dengan gula batu adalah gula yang terbuat dari sari pohon aren (enau). Padahal, dalam pemahaman umum, gula yang bentuknya memang seperti batu ini, bukan diperoleh dari aren, melainkan didapatkan dari proses kristalisasi larutan gula cair. Bahan yang digunakan untuk membentuk gula batu merupakan larutan gula cair jenuh. Larutan tersebut kemudian dikristalisasi, sehingga kemudian menghasilkan gula yang keras layaknya batu. Proses ini hanya mengubah bentuknya, tapi tidak sampai mengubah kandungannya. Kalaupun ada perbedaan kandungan gula, selisihnya hanya 0,21%.

Lantaran berasal dari bahan dan kandungan yang sama, nutrisi yang dikandung gula batu hampir sama dengan gula pasir, yaitu jenis gula sukrosa.

 

Gula Jagung

Gula jagung adalah hasil ekstrak dari tanaman jagung. Jenis gula yang satu ini sering disebut sebagai gula bagi pengidap diabetes, karena kadar kalori gula jagung terbukti lebih rendah dari gula pasir.

Kendati tidak semanis gula pasir, gula jagung bermanfaat baik bagi penderita diabetes karena termasuk ke dalam jenis pemanis non-nutritif yang memiliki kadar kalori cukup rendah. Hal ini sangat bagus untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah. Gula jagung ini termasuk ke dalam jenis gula dari pati-patian yang sering disebut juga sebagai High Fructose Syrup (HFS).

Gula jagung hanya mengandung zat gula sederhana yang disebut fruktosa, yaitu jenis gula yang memang sering ditemukan pada buah-buahan dan memiliki rasa yang lebih manis dari gula biasa (1,7 kali lebih manis dari gula biasa). Gula jagung (fruktosa) memang terbukti memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan gula biasa (sukrosa). Dalam setiap gram sukrosa mengandung 4 kalori, sementara dalam setiap gram fruktosa mengandung 3 kalori.

 

Gula Karamel

Gula Karamel adalah salah satu jenis gula yang merupakan hasil pemanasan dari gula hingga berbentuk kental dan berwarna kecokelatan. Gula Karamel ini biasa digunakan sebagai pewarna sekaligus penambah rasa manis untuk makanan.

Warna dan rasa adalah dua kriteria penting untuk karamel yang sempurna. Umumnya, karamel berwarna kuning sawo.

Dalam cara pembuatannya, secara umum karamel dimasak hingga hampir terbakar, namun tanpa mengurangi rasa manisnya. Ada dua jenis karamel, yaitu karamel basah dan karamel kering. Karamel basah dibuat dengan cara memasak gula dan air, dan kerap digunakan untuk saus dan melumuri apel. Karamel kering lebih keras dan dibuat dari gula yang dilelehkan.

 

Gula Donat

Gula Donat adalah sama dengan gula bubuk. Disebut dengan gula donat, karena biasanya ditaburi pada permukaan atas kue donat, dan juga kue putri salju. Tekstur gula ini halus, sama seperti gula bubuk atau bahkan gula pasir halus. Perbedaannya, jika kue yang ditaburi gula jenis ini sudah dikonsumsi, maka akan terasa sensasi dingin pada langit-langit mulut kita.

 

Gula Rafinasi

Gula Rafinasi adalah gula yang digunakan sebagai bahan baku Industri pengolahan makanan, minuman maupun farmasi. Industri pengolahan makanan menggunakan Gula Rafinasi karena  tingkat kemurniannya yang tinggi dan kadar abi & SO2 yang rendah, sehingga memenuhi syarat keamanan pangan.

Penggunaan Gula Kristal Rafinasi saat ini masih terbatas hanya untuk kebutuhan industri saja dan belum dapat dipasarkan secara langsung ke rumah tangga sesuai dengan keputusan presiden tahun 2004. [calvyn toar]

 

 

@Agri 2018 - dari berbagai sumber