Agri | Bandung, 20 Maret 2019. Kementrian Perdagangan menggelar Rapat Koordinasi Nasional membahas kebutuhan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2019 di Hotel El Royale Bandung. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, rapat kesiapan perlu digelar Maret ini menjelang datangnya bulan puasa. “Bicara sampai April sembako (sembilan bahan pokok) tidak ada kesulitan,” ujarnya usai rapat tertutup itu yang juga turut di hadiri oleh Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia, Bapak Rachmad Hariotomo. Prinsipnya kata Enggartiasto, harga bahan pokok harus terkendali. Semua harus dibuat seimbang. “Pengendalian harga tetapi petani dan peternak tidak boleh rugi.” Sejumlah bahan pokok meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, daging, hingga telur ayam sejauh ini pasokannya dipastikan cukup. Ketika ditanya kemungkinan harga yang naik jelang Ramadhan, Enggar mengatakan pemerintah akan melakukan intervensi.
Selain itu Enggartiasto mengatakan penjualan retail dan peredaran uang di daerah cukup tinggi. Kegiatan ekonomi daerah sejauh ini tidak terganggu. “Kita minta betul perjalanan sejak April, Mei, Juni semua aman. Posisi stok bahan pokok aman dan terdistribusi di daerah,” ujarnya.
Semua bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, daging, ayam, dan telur ayam sejauh ini dinilainya cukup. Pemeritah akan melakukan intervensi pasar jika ada kenaikan. “Ini yang jadi persoalan harga telur ayam jatuh sekarang,” kata Enggartiasto. Ia memastikan petani dan peternak tidak dirugikan. Badan Urusan Logistik (Bulog) akan membelinya jika harga jatuh.
Prinsipnya kata Enggartiasto, harga bahan pokok harus terkendali. Semua harus dibuat seimbang. “Pengendalian harga tetapi petani dan peternak tidak boleh rugi.”
Potensi cuaca yang bisa mengganggu stok sembako akan diantisipasi pemerintah. Enggar mengatakan selama tiga tahun berturut-turut pemerintah berupaya mengendalikan inflasi di hari besar keagamaan khususnya dengan kerjasama pemangku kepentingan. “Kabupaten kota dan satuan tugas pangan bersama turun dan menjaga,” kata Enggar.
Untuk mengendalikan harga bahan pangan, Kementerian Perdagangan hari ini meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Harga Bahan Pokok. Aplikasi itu hasil modifikasi dari perangkat lunak pemberian Gubernur Kalimantan Barat. Menurut Enggar aplikasi itu sudah berjalan dan diterapkan. “Setiap daerah sekarang dapat aplikasi itu, isinya harga bahan pokok di pasar per kios,” katanya.
Ia mencontohkan misalnya di suatu pasar ada sepuluh kios penjual cabe. Tiap penjual diminta untuk memasukkan harga jualnya ke aplikasi. Bagi daerah yang baru merintis, staf Dinas Perdagangan akan diminta untuk menjadi kontributor harga di pasar itu. “Itu buat informasi ke konsumen. Yakin harga akan terkendali,” ujar Enggar.
Kementerian Perdagangan akan memantau penggunaan aplikasi itu setelah diserahkan ke pemerintah daerah. “Kalau tidak diisi (harga bahan pokok), kita jumpa pers lagi mana yang tidak jalan. Karena ini kan untuk membantu rakyat.”
Peluncuran aplikasi itu kata Enggar untuk membentuk ekosistem online dan offline 5.200 pasar lebih. Pemerintah harus menjaga ketersediaan bahan, menyiapkan akses modal, dan yang ketiga mendorong transaksi online. “Kita akan atur bersama distributor, akan memotong mata rantai yang cukup dan ada bisnbis baru logistik,” ujarnya.
Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1187503/menteri-perdagangan-stok-bahan-pokok-menjelang-puasa-aman/full&view=ok
Focus Group Discussion Jakarta 2022
Senin , 06 June 2022 01:23 WIBRapat Kerja Asosiasi Gula Rafinasi (AGRI) Periode Tahun 2021 - 2023
Senin , 24 February 2020 09:47 WIBAGRI Ngobrol Bareng dengan Koperasi Harum Manis Bersatu, Banjarmasin
Selasa , 12 April 2022 10:04 WIBKegiatan Ketua Umum AGRI di India bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
Kamis , 21 February 2019 04:15 WIBTeam Building Activity
Jumat , 17 June 2022 03:55 WIBHalal Bihalal dan Peresmian Kantor Baru AGRI
Rabu , 25 May 2022 11:09 WIBPerayaan HUT AGRI Ke-18 - Gala Dinner
Jumat , 17 June 2022 08:20 WIBPertemuan AGRI Dan Anggota Dengan Delegasi Thai Sugar Millers
Jumat , 26 May 2023 09:30 WIB