Gula masa kini merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Bisa jadi, setiap hari kita mengkonsumsi gula, baik dalam teh dan atau kopi yang kita minum, dan dalam makanan yang kita konsumsi.
Mari ketahui lebih komprehensif mengenai Gula, dan Serba-serbi Tentangnya:
Gula memiliki rentang sejarah yang sangat panjang. Bisa dibilang, hampir sepanjang umur peradaban manusia. Perihal sejarah gula, dapat dilihat di SINI.
Gula adalah bahan pemanis biasanya berbentuk kristal (butir-butir kecil) yang dibuat dari air tebu, aren (enau), atau nyiur – demikian menurut kbbi.web.id. Sedangkan menurut wikipedia, gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Secara lebih ringkas, definisi gula adalah struktur paling sederhana dari karbohidrat. Sedangkan sumber karbohidrat itu sendiri, selain nasi adalah gandum, ubi, singkong, mie, roti, kentang, jagung, sayuran hijau, buah-buahan, dan lain sebagainya.
Dilansir dari mystupidtheory.com, dalam ilmu kimia, gula pasir tergolong dalam senyawa sukrosa. Sukrosa merupakan jenis gula disakarida yang dibentuk oleh dua gugus monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa.
Pada rumus molekul gula, tidak terdapat perbedaan antara glukosa dan fruktosa, keduanya memiliki rumus kimia C6H12O6. Namun untuk rumus strukturalnya, glukosa dan fruktosa memiliki perbedaan.
Inilah perbedaan ketiganya menurut wikipedia dan hellosehat.com:
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan; Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.
Gula yang paling penting dalam tubuh manusia adalah glukosa. Tubuh manusia hanya dapat menyerap glukosa dan menjadikannya sebagai energi untuk otot, dan juga otak. Tubuh tidak bisa menggunakan fruktosa sebagai energi karena jalur metabolisme kedua gula ini di dalam tubuh berbeda.
Glukosa bisa disalurkan dalam darah dan selanjutnya disimpan dalam sel otot dan sel hati. Saat Anda mendapatkan glukosa dari makanan, glukosa akan diserap melalui usus halus, dan kemudian disalurkan di darah.
Gula yang berada di darah disebut dengan gula darah. Keberadaan gula darah ini selanjutnya akan merangsang hormon insulin. Hormon insulin akan dilepaskan ke darah oleh organ bernama pankreas untuk jadi pengantar gula darah masuk dalam sel-sel otot dan sel-sel hati untuk disimpan.
Fruktosa tidak akan dialirkan ke dalam darah, sehingga membuat kadar gula darah stabil. Alih-alih ke darah, fruktosa akan masuk ke dalam hati dan diproses di dalam organ tersebut.
Fruktosa juga bersifat lipogenik, sehingga dapat merangsang produksi sel lemak. Keberadaan fruktosa juga tidak merangsang produksi hormon leptin yang bertugas mengatur asupan dan pengeluaran energi.
Itu sebabnya, jika orang kelebihan fruktosa dikhawatirkan penumpukan lemak akan lebih cepat terjadi dibandingkan jika kelebihan glukosa. Kelebihan fruktosa memiliki efek yang sama dengan orang yang kelebihan makanan berlemak.
Gula ini belum dalam bentuk paling sederhana, sukrosa akan dipecah terlebih dahulu oleh bantuan enzim bernama beta-fruktosidase. Setelah dipecah jadi glukosa dan fruktosa, selanjutnya fruktosa dan glukosa ini akan masuk ke dalam jalur metabolismenya masing-masing.
Dalam suatu makanan sebenarnya bisa mengandung glukosa, fruktosa maupun disakarida. Contohnya dalam buah dan sayur terdapat berbagai macam jenis gula.
Fruktosa memang secara alamiah ditemukan dalam banyak buah-buahan dan sayur-sayuran. Berbeda dengan glukosa yang bisa ditemukan dalam sumber lain seperti sayur, buah, biji-bijian beserta olahannya seperti roti, nasi, pasta, mie, tepung-tepungan. Glukosa juga bisa ditemukan dalam ubi, singkong, kentang, bihun.
Fruktosa juga sering dijadikan sebagai komponen pemanis dalam minuman seperti soda, dan minum-minuman manis.
Sumber sukrosa yang paling umum adalah gula meja. Gula meja mengandung sukrosa dengan komposisi fruktosa dan glukosanya yang sebanding. Sukrosa juga terkandung dalam sirup jagung, biasanya dengan konsentrasi 55% fruktosa dan 45% glukosa. Sirup jagung ini sering ditambahkan dalam minuman ringan, kue-kue kering, dan banyak makanan olahan.
Umumnya, kita hanya mengenal 2 jenis gula yang biasa digunakan sebagai pemanis, yaitu gula tebu dan gula jagung. Namun, di pasaran terdapat sejumlah jenis gula, yaitu:
Gula pasir sebagian besar terbuat dari tebu, walaupun di beberapa tempat di dunia memakai bit sebagai bahan dasarnya. Gula pasir ada yang berwarna cerah dan kecoklatan. Gula pasir dengan warna cerah biasa digunakan untuk bahan membuat kue dan yang kecoklatan untuk pemanis teh.
Kandungan Gula Pasir
Gula Pasir mengandung energi sebesar 364 kilokalori, protein 0 gram, karbohidrat 94 gram, lemak 0 gram, kalsium 5 miligram, fosfor 1 miligram, dan zat besi 0 miligram. Selain itu di dalam Gula Pasir juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram.
Kandungan gula pasir di atas, diperoleh dari penelitian terhadap 100 gram Gula Pasir, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Berikut informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Gula Pasir:
Banyaknya Gula Pasir yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Gula Pasir yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Gula Pasir = 364 kkal
Jumlah Kandungan Protein Gula Pasir = 0 gr
Jumlah Kandungan Lemak Gula Pasir = 0 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Gula Pasir = 94 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Gula Pasir = 5 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Gula Pasir = 1 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Gula Pasir = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Gula Pasir = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Gula Pasir = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Gula Pasir = 0 mg
Harga Gula Pasir
Gula pasir termasuk dalam produk pangan Indonesia. Dan harga pangan selalu memiliki pola tertentu. Dalam kondisi normal, harga berada pada kisaran normal yang sedang berlaku umum. Namun, khusus pada hari-hari raya, baik sebelum maupun sesudah, harga pangan termasuk harga gula pasir ini bisa jadi lebih mahal dari biasanya. Salah satu penyebabnya, tentu saja karena melonjaknya permintaan.
Hingga diturunkannya tulisan ini, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga gula pasir lokal dibanderol Rp13.050 per Kilogram (Kg) atau naik Rp200 per Kg.
Kenaikan harga gula pasir lokal terjadi dalam sepekan terakhir dan merata di seluruh wilayah. Rata-rata harga terendah ada di kisaran Rp12 ribu dan tertinggi sebesar Rp14.750 per Kg.
Sementara, harga gula pasir kualitas premium dipatok Rp15.450 per Kg atau naik 4,04 persen (Rp600 per Kg). Harganya bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain. Di Majene, misalnya, harganya menyentuh Rp18 ribu per Kg. Namun, di Pekanbaru masih berkisar Rp12.650 per Kg.
Jenis gula ini dikenal dengan sebutan gula tepung, icing sugar atau powdered sugar. Dibuat dari gula pasir yang digiling sangat halus. Umumnya ditambahkan sedikit tepung maizena agar gula ini tidak mudah bergumpal atau mengeras apabila terkena udara. Itu sebabnya, beberapa jenis gula bubuk terbuat dari jagung supaya tidak mudah menggumpal.
Di pasaran banyak merk gula bubuk. Ada yang halus tak bergumpal tetapi ada juga yang keras bergumpal. Jika keras bergumpal bisa jadi terlalu banyak tepung maizena yang ditambahkan atau disimpan terlalu lama.
Gula dadu sesuai dengan namanya, gula ini berbentuk tinggi. Biasanya gula dadu adalah gula yang berkualitas tinggi. Gula dadu biasa digunakan sebagai pemanis teh dan kopi.
Gula ini biasa juga disebut dengan gula semut. Gula palem berbentuk seperti gula pasir, berwarna coklat, memiliki wangi yang khas dan terbuat dari sari tumbuhan palem-paleman. Gula palem memiliki rasa yang tidak terlalu manis dan biasa digunakan sebagai bahan campuran cookies.
Gula aren adalah gula yang tidak semanis gula pasir. Gula ini dikenal dengan sejumlah nama, seperti Gula Jawa dan Gula Merah. Di Sulawesi Utara (Sulut), jenis gula ini disebut dengan Gula Batu, yang merupakan salah satu produk khas daerah ini. Kendati demikian, secara umum gula batu sebenarnya memiliki pengertian berbeda.
Gula aren memiliki bentuk silinder seperti batok kelapa, karena dalam proses panen gula aren biasa digunakan batok kelapa. Gula aren terbuat dari sari pohon aren yang kemudian direbus hingga berubah kecoklatan.
Tekstur gula aren agak keras. Gula aren adalah andalan pemanis untuk berbagai makanan tradisional Indonesia, seperti untuk kolak dan kue-kue khas nusantara.
Para penjual jamu tradisional (jamu gendong), biasanya menyertakan gula aren, guna penawar rasa pahit setelah pelanggannya mengkonsumsi jamu.
Gula jenis ini kadang salah kaprah dalam maksud sebenarnya. Di Sulut misalnya, yang dimaksud dengan gula batu adalah gula yang terbuat dari sari pohon aren (enau). Padahal, dalam pemahaman umum, gula yang bentuknya memang seperti batu ini, bukan diperoleh dari aren, melainkan didapatkan dari proses kristalisasi larutan gula cair. Bahan yang digunakan untuk membentuk gula batu merupakan larutan gula cair jenuh. Larutan tersebut kemudian dikristalisasi, sehingga kemudian menghasilkan gula yang keras layaknya batu. Proses ini hanya mengubah bentuknya, tapi tidak sampai mengubah kandungannya. Kalaupun ada perbedaan kandungan gula, selisihnya hanya 0,21%.
Lantaran berasal dari bahan dan kandungan yang sama, nutrisi yang dikandung gula batu hampir sama dengan gula pasir, yaitu jenis gula sukrosa.
Gula jagung adalah hasil ekstrak dari tanaman jagung. Jenis gula yang satu ini sering disebut sebagai gula bagi pengidap diabetes, karena kadar kalori gula jagung terbukti lebih rendah dari gula pasir.
Kendati tidak semanis gula pasir, gula jagung bermanfaat baik bagi penderita diabetes karena termasuk ke dalam jenis pemanis non-nutritif yang memiliki kadar kalori cukup rendah. Hal ini sangat bagus untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah. Gula jagung ini termasuk ke dalam jenis gula dari pati-patian yang sering disebut juga sebagai High Fructose Syrup (HFS).
Gula jagung hanya mengandung zat gula sederhana yang disebut fruktosa, yaitu jenis gula yang memang sering ditemukan pada buah-buahan dan memiliki rasa yang lebih manis dari gula biasa (1,7 kali lebih manis dari gula biasa). Gula jagung (fruktosa) memang terbukti memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan gula biasa (sukrosa). Dalam setiap gram sukrosa mengandung 4 kalori, sementara dalam setiap gram fruktosa mengandung 3 kalori.
Gula Karamel adalah salah satu jenis gula yang merupakan hasil pemanasan dari gula hingga berbentuk kental dan berwarna kecokelatan. Gula Karamel ini biasa digunakan sebagai pewarna sekaligus penambah rasa manis untuk makanan.
Warna dan rasa adalah dua kriteria penting untuk karamel yang sempurna. Umumnya, karamel berwarna kuning sawo.
Dalam cara pembuatannya, secara umum karamel dimasak hingga hampir terbakar, namun tanpa mengurangi rasa manisnya. Ada dua jenis karamel, yaitu karamel basah dan karamel kering. Karamel basah dibuat dengan cara memasak gula dan air, dan kerap digunakan untuk saus dan melumuri apel. Karamel kering lebih keras dan dibuat dari gula yang dilelehkan.
Gula Donat adalah sama dengan gula bubuk. Disebut dengan gula donat, karena biasanya ditaburi pada permukaan atas kue donat, dan juga kue putri salju. Tekstur gula ini halus, sama seperti gula bubuk atau bahkan gula pasir halus. Perbedaannya, jika kue yang ditaburi gula jenis ini sudah dikonsumsi, maka akan terasa sensasi dingin pada langit-langit mulut kita.
Gula Rafinasi adalah gula yang digunakan sebagai bahan baku Industri pengolahan makanan, minuman maupun farmasi. Industri pengolahan makanan menggunakan Gula Rafinasi karena tingkat kemurniannya yang tinggi dan kadar abi & SO2 yang rendah, sehingga memenuhi syarat keamanan pangan.
Penggunaan Gula Kristal Rafinasi saat ini masih terbatas hanya untuk kebutuhan industri saja dan belum dapat dipasarkan secara langsung ke rumah tangga sesuai dengan keputusan presiden tahun 2004.
Gula Rafinasi yang diperuntukkan untuk industri olahan makanan ini pun haruslah berstandar SNI.
Tubuh manusia sebenarnya hanya membutuhkan sedikit asupan gula. Menurut standar American Health Association (AHA), laki-laki pada umumnya hanya membutuhkan 140 kkal/hari (9 sendok teh) dan perempuan membutuhkan 100 kkal/hari (6 sendok teh).
Selain untuk menambah energi, sejumlah hal berikut merupakan fungsi atau manfaat gula bagi tubuh:
Makanan tanpa garam akan hambar adanya. Makanan dan minuman tanpa gula mana enak? Itu sebabnya, gula pasir menjadi salah satu bahan utama pengolahan makanan dan minuman. Gula digunakan sebagai pengimbang garam dan sekaligus penguat rasa.
Kabar baik bagi wanita, kandungan gula ternyata bermanfaat meredakan nyeri dan kram haid yang kerap membuat wanita tidak nyaman. Gula dapat memperbaiki mood dan meredakan rasa pegal-pegal ketika haid.
Cobalah secangkir teh hangat beraroma peppermint dengan sedikit tambahan gula batu yang tidak mengandung lemak dan kolesterol.
Gula pasir yang dipadukan dengan madu manis dapat dibuat scrub. Oles pada permukaan kulit wajah dan atau bibir lalu pijat perlahan dengan gerakan memutar. Diamkan hingga 15 menit, lalu bilas dan keringkan. Cara ini dipercaya dapat mengangkat sel-sel kulit mati sehingga membuat kulit terasa lebih halus dan lembut.
Cokelat dan es krim dipercaya menjadi obat mujarab ketika stres. Dalam konteks ini, gula memang mengandung hormon dopamine yang dapat menimbulkan rasa bahagia dan meredakan stres.
Untuk keadaan darurat, orang yang mengalami tekanan darah rendah, bisa mengonsumsi gula yang berguna sebagai sumber energi, agar aliran darah dan oksigen ke otaknya dapat kembali lancar.
Jika anda membutuhkan konsentrasi tinggi, konsumsilah gula atau makanan manis secukupnya. Hal ini akan memacu meningkatkan fungsi otak bekerja lebih maksimal.
Sejak 1700 SM, menaburkan gula di atas luka (terbuka) sudah dilakukan oleh para tabib di Mesir. Gula diyakini mengandung antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme serta mengurangi pembengkakan. Selain itu gula dapat merangsang jaringan kulit untuk beregenerasi.
Untuk menggunakan terapi gula dalam kondisi darurat ini, pastikan perdarahan luka sudah terhenti lebih dari 24 jam. Perhatikan, terkait ini, konsultasikan pada dokter sebelum mencobanya.
Demikianlah sejumlah fungsi atau manfaat gula bagi tubuh manusia.
Sekitar 80 ribu tahun lalu, manusia pemburu dan peramu terkadang atau tidak selalu makan buah karena mereka harus berebut itu dengan burung.
Kini, gula tersedia sepanjang tahun, seringkali dengan nutrisi yang lebih rendah, dan bisa didapat dengan mudah, semudah membuka minuman ringan atau kotak sereal. Dan, sekarang hampir semua jenis makanan yang kita konsumsi, tidak luput dari asupan gula di dalamnya, baik gula yang berasal dari makanan itu sendiri (makanan yang kaya akan karbohidrat merupakan sumber gula utama dalam makanan sehari-hari, seperti lontong, mie, roti, kentang, jagung, dll) ataupun gula yang digunakan untuk menambah rasa dari makanan tersebut. Sudah menjadi pengetahuan umum dalam masyarakat bahwa mengkonsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan obesitas (kegemukan), memicu terjadinya kencing manis dan dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada penderita kencing manis.
Walaupun sebagian besar orang sudah mengetahui bahaya dari mengkonsumsi gula secara berlebihan, namun tidak semua orang mampu menahan diri mereka untuk membatasi jumlah gula yang dikonsumsi setiap harinya. Sebagian orang mencoba mengatasinya dengan mengganti jenis gula yang digunakan menjadi gula jagung, yang seringkali dinyatakan sebagai gula yang lebih baik daripada gula pasir biasa karena gula jagung mengandung kalori yang lebih rendah sehingga dapat dikonsumsi tanpa perlu khawatir akan peningkatan berat badan dan aman dikonsumsi oleh penderita kencing manis. Dengan pernyataan tersebut, penderita obesitas dan kencing manis merasa dapat bebas menambahkan gula dalam setiap makanannya jika gula yang digunakan adalah gula jagung.
Tak perlu menjadi seorang ahli untuk mengetahui, bahwa konsumsi gula kita saat ini tidak lagi sesehat masa berburu dan meramu 80 ribu tahun lalu itu. Nah, berikut beberapa bahaya gula bagi manusia yang dilansir dari kompas.com, yang sebaiknya Anda ketahui:
Meski sudah lama diketahui sebagai salah satu faktor resiko penyakit jantung, studi dalam Journal of American Heart Association tahun 2013 akhirnya menemukan bukti kuat tentang mekanisme bagaimana gula merusak jantung. Studi menyatakan, molekul pada gula yang disebut glukosa 6-fosfat menyebabkan perubahan otot jantung yang berujung pada gagal jantung.
Prevalensi obesitas meningkat beberapa tahun terakhir, baik pada dewasa maupun anak-anak. Salah satu penyebabnya, yaitu tingginya konsumsi minuman manis. Sebuah studi menemukan, konsumsi fruktosa (salah satu jenis gula) berlebih menyebabkan bertambahnya lemak perut yang meningkatkan resiko penyakit jantung dan diabetes.
Sebuah studi tahun 2008 mengungkap, konsumsi fruktosa berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko kondisi resistensi leptin. Leptin merupakan hormon yang memberi tahu otak jika perut sudah kenyang. Jika tubuh mengalami resistensi leptin, maka otak tidak akan merasa terpuaskan meski tubuh sebenarnya sudah kenyang. Akibatnya, kita tidak bisa menghentikan keinginan untuk makan. Dalam jangka panjang hal ini tentu menyebabkan obesitas.
Setiap manusia beresiko kanker, karena memiliki sel kanker di dalam tubuhnya. Meskipun begitu, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk mematikan sel kanker sehingga sel tersebut tidak lantas berkembang menjadi kanker yang mematikan. Sayangnya, konsumsi gula berlebihan akan merusak mekanisme tersebut. Ditambah lagi, studi baru-baru ini mengungkap, gula merupakan nutrisi yang baik bagi sel kanker untuk berkembang.
Gula juga bersifat aditif, sehingga mungkin ada istilah untuk “ketagihan gula”. Sayangnya, ketagihan gula ini bisa bersifat genetik yang dapat diturunkan, karena melibatkan perubahan pada hormon ghrelin. Ghrelin merupakan hormon yang mengatakan pada otak saat tubuh lapar. Namun, perubahan pada hormon ini akan mengakibatkan tubuh lapar dan ingin makan terus menerus.
Sebuah studi dalam jurnal Nature mengindikasikan gula bisa jadi sama bahayanya dengan alkohol. Studi tersebut menunjukkan, konsumsi fruktosa dan glukosa berlebihan memberikan efek racun pada hati. Efek ini ternyata juga hampir sama dengan yang diberikan oleh alkohol.
Gula diketahui dapat mempercepat proses penuaan sel, begitu pula sel-sel otak. Maka dengan mengonsumsi banyak gula, sel-sel otak cenderung akan mengalami penurunan fungsi lebih cepat.
Mengurangi gula bukan hanya dengan mengurangi makanan-makanan manis seperti permen, kue, biskuit, dan sebagainya, karena sebenarnya ada juga makanan yang dianggap tanpa gula, tetapi ternyata mengandung banyak gula. Contohnya saus tomat, roti, kraker, dan lain-lain.
Sebuah studi tahun 2013 memperkirakan ada 180.000 kematian di seluruh dunia yang diakibatkan konsumsi minuman manis. Para peneliti menyimpulkan, kematian mungkin dikarenakan hubungan minuman manis dengan resiko seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Fakta ini paling jelas terlihat dari konsumsi gula berlebih. Konsumsi gula berlebih akan menyumbang asupan kalori yang seharusnya didapat dari makanan lain yang mengandung banyak zat gizi, sehingga tanpa disadari kalori yang diasup melebihi dari batas kalori per hari dan membuat bobot tubuh pun bertambah.
Ingatlah, bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk dalam hal mengonsumsi gula. Dengan konsumsi “si manis” secara berlebih dapat mengakibatkan penyakit diabetes, yang disebut-sebut sebagai ibunya segala penyakit. So, konsumsilah si manis secukupnya.
Dilansir dari laman statista.com, inilah daftar sepuluh negara pengekspor gula terbesar di dunia, periode 2015/2016:
10. Uni Emirat Arab (UEA)
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 0,23 juta metrik ton
9. Kolombia
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 0,6 juta metrik ton
8. Kuba
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 0,95 juta metrik ton
7. Meksiko
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 1,28 juta metrik ton
6. Uni Eropa
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 1,5 juta metrik ton
5. Guatemala
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 2,3 juta metrik ton
4. India
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 3 juta metrik ton
3. Australia
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 3,7 juta metrik ton
2. Thailand
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 7,8 juta metrik ton
1. Brasil
Negara ini mampu mengekspor gula sebanyak 24,4 juta metrik ton
Pabrik Gula biasa disingkat PG partikulir dan milik negara di Indonesia mulai bermunculan setelah dimulainya era liberalisme pada masa penjajahan Hindia Belanda (1870), dengan diperkenalkannya Hak Sewa Tanah untuk penggunaan selama 70 tahun. Sebelumnya, telah berdiri sejumlah pabrik gula sederhana untuk mengolah hasil panen tebu, yang termasuk dalam komoditi yang diikutsertakan dalam program Cultuurstelsel.
Pabrik Gula di Indonesia mulanya berjumlah ratusan. Namun, kini hanya tertinggal beberapa saja yang dapat disebut, antara lain:
Pabrik Gula Asembagus
Pabrik Gula Panji
Pabrik Gula Olean
Pabrik Gula Wringinanom
* semuanya berada di Kabupaten Situbondo
Pabrik Gula Prajekan, berada di Kabupaten Bondowoso
Pabrik Gula Semboro, berada di Kabupaten Jember
Pabrik Gula Jatiroto, berada di Kabupaten Lumajang
Pabrik Gula Kedawung, berada di Kabupaten Pasuruan
Pabrik Gula Gempolkerep, berada di Kabupaten Mojokerto
Pabrik Gula Rejoso Manis Indo, berada di Kabupaten Blitar
Pabrik Gula Tasikmadu, berada di Kabupaten Karanganyar
Pabrik Gula Gondang Winangun, berada di Kabupaten Klaten
Pabrik Gula Trangkil, berada di Kabupaten Pati
Pabrik Gula Sragi, berada di Kabupaten Pekalongan
Pabrik Gula Pangka, berada di Tegal
Pabrik Gula Karangsuwung, berada di Kabupaten Cirebon
Pabrik Gula Bone
Pabrik Gula Camming (Arasoe)
* keduanya berada di Kabupaten Bone
Pabrik Gula Takalar, berada di Kabupaten Takalar
Pabrik Gula Cinta Manis, berada di Kabupaten Ogan Ilir
PT. Gunung Madu Plantations, berada di Kabupaten Lampung Tengah
PT. Pemuka Sakti Manis Indah, berada di Kabupaten Way Kanan
PT. Sugar Group Companies, berada di Kabupaten Tulang Bawang
PT Sumber Muatiara Indah Perdana, berada di Kota Dumai
Sampai dengan 2018 ini, terdapat 11 pabrik gula rafinasi yang tersebar di wilayah Indonesia, antara lain di Banten, Cilacap, Lampung, Makasar, Bekasi dan Medan.
Inilah 11 pabrik Gula Rafinasi atau Gula Kristal Rafinasi di Indonesia:
1. Angel Product (Banten)
2. Jawa Manis Rafinasi (Banten)
3. Sentra Usahatama Jaya (Banten)
4. Permata Dunia Sukses Utama (Banten)
5. Duta Sugar International (Banten)
6. Berkah Manis Makmur (Banten)
7. Dharmapala Usaha Sukses (Cilacap)
8. Sugar Labinta (Lampung)
9. Makasar Tene (Makasar)
10. Andalan Furnindo (Bekasi)
11. Medan Sugar Industri (Medan)
‘Manisnya’ gula tidak dapat dirasakan oleh para petani tebu. Tingginya harga gula di pasaran, hanya dinikmati oleh para pedagang spekulan dan investor, sementara hidup para petani justru begitu-begitu saja, bahkan terpuruk. Bisa jadi, inilah salah satu alasan beralihnya petani tebu pada tanaman pangan lain, sehingga hal ini berdampak matinya rantai pasok kepada pabrik pengolahan tebu.
Tentu saja, pemerintah sebagai regulator harus mencari solusi terbaik terkait hal tersebut, sehingga potensi tebu yang besar di Indonesia, mesti mampu dikonversi menjadi pabrik-pabrik pengolahan gula berskala nasional bahkan dunia; pengusaha gula untung, petani tebu berkelebihan dan sejahtera, maka upaya swasembada gula bukan lagi sekadar wacana dari waktu ke waktu.
Demikian, ulasan Gula, dan Serba-serbi Tentangnya. Semoga bermanfaat.
@Agri 2019 - dari berbagai sumber
Sejarah Gula Rafinasi
Kamis , 16 August 2018 06:23 WIBBlog Edukasi & Informasi | Gula Kristal Rafinasi | Episode #1 Mengenal Gula Kristal Rafinasi
Rabu , 07 October 2020 06:55 WIBGula, dan Serba-serbi Tentangnya
Selasa , 08 January 2019 01:36 WIBBlog Edukasi & Informasi | Industri Gula Kristal Rafinasi di Indonesia | Episode #2 Anggota Produsen GKR di Indonesia
Rabu , 08 April 2020 06:50 WIBJenis-jenis Gula
Rabu , 14 November 2018 06:31 WIBFakta-fakta Gula Rafinasi di Indonesia (FAQ)
Selasa , 01 May 2018 06:07 WIBGula Rafinasi, Gula Apakah Itu?
Jumat , 13 July 2018 04:15 WIBBlog Edukasi & Informasi | Gula Kristal Rafinasi | Episode #5 | Gula Kristal Rafinasi Aman Dikonsumsi
Kamis , 12 August 2021 07:06 WIB