Senin , 03 January 2022 07:35 WIB
SHARE

PERMINTAAN GULA RAFINASI PADA INDUSTRI MAKANAN MINUMAN DAN FARMASI DI INDONESIA

Permintaan terhadap produk yang dihasilkan industri makanan, minuman dan farmasi secara langsung akan memepengaruhi permintaan gula rafinasi. Gula rafinasi di Indonesia dicukupi dari produksi lokal oleh 11 PGR dan melalui impor langsung. Diduga saat ini volume impor gula rafinasi melebihi kebutuhan industri yang sebenarnya. Akibatnya terjadi surplus gula rafinasi yang merembes ke pasar GKP sehingga keseimbangan harga terganggu. Perlu adanya rekalkulasi kebutuhan gula rafinasi oleh industri agar tidak terjadi kelebihan stok yang merembes ke pasar GKP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permintaan gula rafinasi pada industi makanan, minuman dan farmasi, meramalkan kecenderungannya selama 10 tahun ke depan, dan mengetahui korelasi antara volume impor gula rafinasi dengan harga GKP di tingkat konsumen. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier bergand, analisis korelasi linier sederhana, serta metode analisis trend. Penelitian terbatas pada industri sedang dan besar dengan data skala nasional tahun 1991 – 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan gula rafinasi pada industri makanan dan farmasi adalah harga gula rafinasi dunia, nilai tukar rupiah, harga gula bit dan tarif impor. Sementara faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan gula rafinasi pada industri minuman adalah harga gula bit dan tarif impor. Kecenderungan permintaan gula rafinasi pada industri makanan, minuman dan farmasi di Indonesia selama 10 tahun ke depan akan meningkat. Selain itu, ada korelasi positif antar volume impor gula rafinasi dengan harga GKP pada tingkat konsumen.

Info lebih detail: https://bit.ly/3sPxLYY